Senin, 13 Mei 2013


 Kebudayaan Masyarakat Papua dan Latar Belakang Berdirinya OPM (Organisasi Papua Merdeka)


Kebudayaan Masyarakat Papua dan Latar Belakang Berdirinya OPM (Organisasi Papua Merdeka)





A.  Profil Masyarakat Papua



Sebelum era revormasi Papua dulunya ini dikenal dengan nama Irian Jaya, sebagai salah satu pulau di Indonesia Papua ini juga terkenal akan keragaman budayanya dan hasl buminya yang melimpah. Masyarakat Papua pada umumnya terdiri atas beberapa suku diantaranya adalah suku Dani, yali dan lani. Suku Dani adalah suku bangsa yang terdapat di Wamena Papua, sementara suku  yali adalah suku yang mendiami bagian selatan di antara perbatasan Wamena dan Merauke, sedangkan suku Lani mendiami bagian sebelah barat dari suku Dani.

Tanggal 28 Juli 1965 adalah awal dari gerakan-gerakan kemerdekaan Papua Barat yang ditempeli satu label yaitu OPM (Organisasi Papua Merdeka).
Lahirnya OPM di kota Manokwari pada tanggal itu ditandai dengan penyerangan orang-orang Arfak terhadap barak pasukan Batalyon 751 (Brawijaya) di mana tiga orang anggota kesatuan itu dibunuh. Picu "proklamasi OPM" yang pertama itu adalah penolakan para anggota Batalyon Papua (PVK = Papoea Vrijwilligers Korps ) dari suku Arfak dan Biak untuk didemobilisasi, serta penahanan orang-orang Arfak yang mengeluh ke penguasa setempat karena pengangguran yang tinggi serta kekurangan pangan di kalangan suku itu (Ukur dan Cooley, 1977: 287; Osborne, 1985: 35-36; Sjamsuddin, 1989: 96-97; Whitaker, 1990: 51).

1.       Mata Pencaharian
Mata pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam di ladang.Tanaman utama sekaligus makanan pokok adalah Hipere atau ubi jalar.



2.       Adat Istiadat dan Religi
Di daerah ini masih banyak yang menggunakan koteka dan wanita menggunakan pakaian wah yang berasal dari rumput serat. Pada saat berduka kematian) mereka Memutus jari dan melumuri muka dengan tanah liat ketika berduka. Selain itu pada masyarakat Dani juga percaya pada kekuatan gaib, ruh-ruh leluhur, dan ruh kerabat yang meninggal.

3.       Seni
Papua adalah daerah yang kaya akan ragam seni budaya, tari yang paling terkenal pada masyarakat ini adalah tari Yosim Pancar, tarian ini sering di gunakan untuk menyambut tamu kehormatan dan para turis serta dalam upacara adat.
Pakaian adat pria dan wanita di Papua secara fisik mungkin anda akan berkesimpulan bahwa pakaian tersebut hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan penutup badan bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai hiasan-hiasan yang sama, seperti hiasan kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki.



TARI PERANG PAPUA
Tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua. Biasanya tarian ini di bawakan ketika kepala suku memerintahkan para prajurit untuk berperang, dengan tarian ini semangat prajurit dapat semakin berkobar. Namun seiring perkembangan zaman dan peraturan pemerintah yang melarang keras adanya peperangan antar suku, tarian ini kini hanya menjadi tarian penyambut tamu undangan. Ditarikan oleh 16 laki-laki dan 2 perempuan,


B.  Latar Belakang Berdirinya OPM (Organisasi Papua Merdeka)

Papua merupakan salah satu wilayah di bawah naungan NKRI dengan falsafah Bhineka Tunggal Ikanya, Papua adalah wilayah yang kaya akan ragam budaya yang menjadi cirikhas masyarakat papua dengan masyarakat lain. Membicarakan mengenai Bhineka Tunggal Ika dengan memandang segala aspek tidak terkecuali aspek budaya kita adalah satu kesatuan yang utuh di bawah naungan  falsafah pancasila. Jadi sudah sepantasnya kita menjaga rasa  persatuan dan kesatuan NKRI dalam menghadapi berbagai masalah yang mengancam keutuhan NKRI.
Baru-baru ini muncul kembali gerakan separatis oleh OPM yang mengancam Keutuhan NKRI, organisasi Papua Merdeka (OPM) ini muncul menentang pemerintahan yang sah. Organisasi ini dididrikan pada tahun 1965 tepatnya di kota Manokwari, tujuan OPM adalah mewujudkan kemerdekaan Papua bagian Barat dari NKRI. OPM ini bermula sbelum masa revormasi, pada saat itu OPM merasa bahwa mereka bukanlah bagian dari NKRI, maupun Negara-negara Asia lainnya. Organisasi Papua Merdeka ini beranggapan bahwa penyatuan wilayah papua kedalam NKRI hanya merupakan hasil perjanjian yang dilakukan antara bangsa Indonesia dengan bangsa Belanda, dimana bangsa belanda menyerahkan wilayan jajahannya kepada bangsa Indonesia. Berbeda pada masa orde baru latar belakang OPM pada era reformasi ini  dikarenakan  konflik atau pertikaian yang sering terjadi di papua serta pelanggaran HAM seperti yang diungkapkan Lambert Pekikir, sehingga untuk menangani ini semuah NKRI harus melepaskan Papua.
Gerakan separatism OPM tidak berhenti pada masa orde baru saja, pada hari Senin 3 Desember 2012 terjadi baku tembak antar apara gabungan TNI-Polri dengan kelompok yangb disinyalir merupakan anggota OPM, peristiwa ini mengakibatkan salah seorang warga tewas.


C.  Tonggak Sejarah yang Paling Penting dalam Pertumbuhan Kesadaran Nasional Papua.
 Tonggak Sejarah yang Paling Penting dalam Pertumbuhan Kesadaran Nasional Papua diantaranya :

1.       26 Juli 1965
Pada tanggal inilah OPM (Organisasi Papua Merdeka) pertama dibentuk, pemimpin kharismatik gerakan ini adalah Johan Ariks.

2.       1 Juli 1971
Empat tahun setelah pemberontakan, terjadi proklamasi OPM (organisasi Papua Merdeka) untuk yang kedua kalinya, tepatnya di desa Waris kabupaten Jayapura.

3.       14 Desember 1988
Terjadi kembali proklamasi dan pengibaran bendera OPM kali ini dilakukan oleh Tom Wanggai di Stadion Mandala.

        Berbagai rentetan peristiwa inilah yang seharusya menyadarkan kita akan perlunya memperkokoh rasa kesatuan dan persatuan dalam NKRI. Karena kita merupakan satu kesatuan yang utuh dalam masyarakat dengan berbagai  latar belakang budaya yang berbeda, begitupun dengan masyarakat Papua, keberagaman budaya inilah yang menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia didalam kebhineka tunggal ikanya. Namun demikian perlu bagi kita untuk semakin memperkokoh persatuan bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman yang mengancam keutuhan NKRI.